KILASRIAU.com – Dalam upaya memperkuat peran lembaga kemasyarakatan desa dan meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) se-Kabupaten Inhil.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Inhil, H. Herman, yang diwakili Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, H. Fajar Husein, pada Kamis (9/10/2025) malam di salah satu hotel di Kota Tembilahan.
Turut hadir Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Hj. Katerina Susanti Herman, SKM., M.Kes, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Kasatpol PP Inhil Ahmad Husairi, Sekretaris Dinas PMD Safrudin KH beserta jajaran, sejumlah kepala OPD, serta para camat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir.
Pelatihan yang diikuti 50 peserta dari 19 kecamatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas pengurus PKK dan LKD agar mampu mengelola program-program pemberdayaan secara efektif dan berkelanjutan di tingkat desa.
Materi pelatihan mencakup penguatan kelembagaan, strategi pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan desa.
Dalam sambutannya, Asisten I H. Fajar Husein menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, TP PKK, dan masyarakat desa.
“PKK dan LKD memiliki peran penting dalam mendorong terwujudnya pembangunan desa yang partisipatif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Hj. Katerina Susanti Herman, dalam paparannya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan komitmen bersama dalam menjalankan program-program pemberdayaan keluarga di desa. Ia juga mendorong peserta agar aktif berinovasi dalam menciptakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Pentingnya penekanan Program-Program Pemberdayaan Keluarga Di desa dan Mendorong Inovasi Baru untuk Menciptakan kegiatan bermanfaat Untuk Masyarakat", ungkapnya.
Kegiatan pelatihan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber yang berlangsung hangat dan produktif. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan di wilayah masing-masing dalam membangun desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.